Jurusan Ekonomi Syariah di Universitas Apa Saja yang Dipelajari

Jurusan Ekonomi Syariah di Universitas Apa Saja yang Dipelajari

enjadi salah satu program studi yang semakin diminati di berbagai universitas, baik negeri maupun swasta, terutama di negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Indonesia. Jurusan ini menawarkan pendekatan unik dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan ajaran Islam. Dengan menggabungkan antara ilmu ekonomi modern dan nilai-nilai syariah, program studi ini menjawab kebutuhan akan sistem ekonomi yang adil, transparan, dan bertanggung jawab secara sosial. Lantas, Jurusan Ekonomi Syariah di Universitas Apa Saja yang Di pelajari?  Berikut adalah ulasan lengkapnya.

1. Pengantar Ekonomi Islam

Mahasiswa Ekonomi Syariah daftar CRS99 akan memulai dengan mata kuliah dasar, seperti Pengantar Ekonomi Islam. Di sini, mereka belajar tentang konsep dasar ekonomi dari perspektif Islam, termasuk bagaimana Al-Qur’an dan Hadis membahas kegiatan ekonomi. Fokus utamanya adalah memahami prinsip-prinsip ekonomi Islam seperti keadilan (‘adl), keseimbangan (mizan), larangan riba (bunga), serta anjuran sedekah dan zakat sebagai instrumen redistribusi kekayaan.

2. Fiqh Muamalah

Fiqh Muamalah adalah mata kuliah inti dalam Ekonomi Syariah. Di sini mahasiswa mempelajari hukum Islam yang mengatur transaksi dan hubungan sosial-ekonomi antarindividu. Beberapa topik yang di bahas antara lain akad dalam Islam, jenis-jenis transaksi yang di perbolehkan (halal) dan yang dilarang (haram), serta konsep kepemilikan dan di stribusi kekayaan dalam pandangan Islam.

3. Ekonomi Makro dan Mikro Syariah

Selain mempelajari ekonomi dari sudut pandang Islam, mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan ekonomi konvensional, seperti Ekonomi Mikro dan Makro, namun dengan pendekatan syariah. Misalnya, dalam ekonomi mikro syariah, pembahasan mencakup perilaku konsumen dan produsen tanpa motif maksimalisasi keuntungan semata, tetapi juga dengan memperhatikan keberkahan dan kebermanfaatan sosial. Sementara itu, ekonomi makro syariah membahas isu seperti inflasi, pengangguran, dan kebijakan fiskal dalam bingkai prinsip-prinsip Islam.

4. Keuangan dan Perbankan Syariah

Bidang ini merupakan salah satu fokus utama dari jurusan Ekonomi Syariah. Mahasiswa akan belajar tentang sistem perbankan syariah yang berbeda dari sistem konvensional karena tidak mengenal bunga (riba). Mereka juga akan mendalami berbagai produk keuangan syariah seperti mudharabah (bagi hasil), musyarakah (kerja sama modal), ijarah (sewa guna usaha), dan murabahah (jual beli dengan margin keuntungan). Di samping itu, ada pembahasan tentang regulasi dan manajemen risiko dalam keuangan syariah.

5. Manajemen Zakat, Infaq, dan Wakaf

Zakat, infaq, dan wakaf adalah instrumen penting dalam ekonomi Islam. Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah akan mempelajari bagaimana mengelola dana sosial keagamaan ini secara profesional dan efektif. Mereka akan di ajarkan strategi penghimpunan, pengelolaan, serta penyaluran zakat agar tepat sasaran dan memberikan dampak sosial yang luas. Ini termasuk pemanfaatan wakaf produktif untuk pembangunan ekonomi umat.

6. Akuntansi dan Audit Syariah

Dalam dunia bisnis dan lembaga keuangan syariah, akuntansi dan audit yang sesuai syariah sangat di butuhkan. Oleh karena itu, mahasiswa juga di ajarkan cara pencatatan transaksi yang sesuai dengan prinsip syariah serta bagaimana melakukan audit atas laporan keuangan lembaga syariah. Ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas lembaga keuangan syariah.

7. Etika Bisnis Islam

Berbeda dari pendekatan kapitalistik yang fokus pada keuntungan, dalam Ekonomi Syariah mahasiswa akan belajar tentang etika bisnis Islam. Ini termasuk nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, amanah, dan tanggung jawab sosial. Mahasiswa di bekali pemahaman bahwa kegiatan bisnis dalam Islam tidak hanya untuk mencari untung, tetapi juga untuk kebaikan bersama (maslahah).

8. Statistika dan Metodologi Penelitian Ekonomi Islam

Agar mampu melakukan analisis dan riset di bidang ekonomi, mahasiswa juga harus menguasai ilmu statistik dan metodologi penelitian. Mereka akan belajar cara mengolah data, membaca tren ekonomi, serta membuat laporan riset yang relevan dengan tema ekonomi syariah. Kemampuan ini sangat penting untuk mendukung kebijakan dan pengambilan keputusan di lembaga keuangan syariah maupun sektor publik.

9. Prospek Karir Lulusan Ekonomi Syariah

Lulusan jurusan Ekonomi Syariah memiliki prospek kerja yang luas. Mereka bisa bekerja di sektor perbankan syariah, asuransi syariah (takaful), Baitul Maal wat Tamwil (BMT), lembaga zakat dan wakaf, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), hingga lembaga pemerintah seperti Kementerian Keuangan atau OJK bagian keuangan syariah. Selain itu, mereka juga bisa menjadi konsultan keuangan syariah, dosen, atau peneliti ekonomi Islam.

Baca juga: 10 Universitas Ekonomi Terbaik di Indonesia Versi 2025

Jurusan Ekonomi Syariah memberikan bekal ilmu yang seimbang antara ekonomi modern dan prinsip-prinsip syariah. Dengan kurikulum yang komprehensif, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Program ini cocok bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam pembangunan ekonomi umat melalui sistem yang adil dan berlandaskan nilai spiritual. Dengan pertumbuhan industri halal dan keuangan syariah yang pesat, jurusan ini juga menawarkan peluang karir yang menjanjikan di masa depan.