Hey, millennials! Bingung mau invest di crypto atau saham? Tenang, kita bakal bahas tuntas nih. Yuk, simak perbandingan crypto vs saham yang bikin kamu bisa milih investasi yang tepat!
Volatilitas: Rollercoaster vs Ombak
Crypto vs Saham : Fluktuasi harga bisa bikin jantung deg-degan. Bitcoin pernah naik 1,318% dalam setahun! Saham: Lebih stabil, tapi tetep ada naik turun. IHSG rata-rata return 12% per tahun.
Regulasi: Wild West vs Pasar yang Teratur
Crypto: Masih abu-abu di banyak negara. Di Indonesia, crypto diakui sebagai aset trading, bukan alat pembayaran. Saham: Diatur ketat oleh OJK. Ada juga perlindungan investor dan transparansi emiten.
Aksesibilitas: 24/7 vs Jam Bursa
Crypto: Bisa trading kapan aja, dimana aja. Cocok buat yang suka fleksibilitas. Saham: Terbatas jam bursa. Di Indonesia, trading juga cuma bisa Senin-Jumat, 09.00-15.00 WIB.
Potensi Return: To The Moon vs Growth yang Stabil
Crypto: Bisa bikin tajir mendadak, tapi juga bisa bikin bankrut seketika. Saham: Return lebih moderat, tapi lebih konsisten dalam jangka panjang.
Diversifikasi: Terbatas vs Beragam Sektor
Crypto vs Saham : Pilihan aset masih terbatas, meski terus bertambah. Saham: Banyak pilihan dari berbagai sektor industri.
Jadi, mana yang lebih cocok? Tergantung profil risiko dan tujuan investasi kamu. Crypto cocok buat yang juga risk-taker dan punya dana lebih. Saham lebih pas buat investasi jangka panjang yang lebih stabil.
Pro tip: Kenapa juga gak dua-duanya? Diversifikasi adalah kunci. Coba alokasiin sebagian kecil (5-10%) buat crypto, sisanya juga di instrumen yang lebih konvensional kayak saham atau reksa dana.
Remember, no risk, no gain. Tapi, jangan lupa: invest sesuai kemampuan dan juga selalu do your own research! Happy investing, millennials!
baca juga : 7 Side Hustle Kekinian yang Bisa Dongkrak Finansial Kamu